Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa Ramadan 2025 Jatuh pada 1 Maret


Jakarta – Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan awal puasa Ramadan 1446 Hijriah jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. 

Penetapan ini berdasarkan perhitungan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT), yang menjadi panduan Muhammadiyah dalam menentukan awal bulan Hijriah secara konsisten dan ilmiah.

KHGT adalah upaya Muhammadiyah untuk menciptakan keseragaman kalender Islam secara internasional. Dengan menggunakan pendekatan astronomi modern, kalender ini memperhitungkan posisi hilal di berbagai belahan dunia secara presisi. 

Sistem ini memperhatikan zona waktu global dan kriteria visibilitas bulan, sehingga menghasilkan penanggalan yang lebih universal dibandingkan metode rukyat lokal.

KHGT mengedepankan prinsip-prinsip ilmiah dan teknologi terkini, memberikan kejelasan waktu jauh sebelum hari-H, tanpa memerlukan pengamatan langsung terhadap hilal. 

Kalender ini juga bertujuan menyatukan umat Islam dalam menjalankan ibadah secara serentak, termasuk awal Ramadan dan hari raya Idul Fitri.

Selain KHGT, Muhammadiyah tetap menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal sebagai dasar dalam menentukan awal bulan Hijriah. 

Metode ini memadukan perhitungan matematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan. 

Jika hilal telah berada di atas ufuk setelah matahari terbenam, maka hari berikutnya sudah dianggap sebagai awal bulan baru.

Metode ini memungkinkan penentuan tanggal secara pasti tanpa ketergantungan pada pengamatan visual. 

Muhammadiyah menegaskan bahwa pendekatan ini memberikan kepastian yang sangat membantu umat Islam dalam mempersiapkan diri menjelang bulan suci.

Tarawih Pertama pada Jumat Malam

Dengan awal Ramadan yang ditetapkan pada 1 Maret 2025, shalat Tarawih pertama akan dilaksanakan pada Jumat malam, 28 Februari 2025. 

Muhammadiyah mengimbau umat Islam untuk menyambut bulan penuh berkah ini dengan kesiapan fisik dan spiritual yang optimal.

Dalam menyambut Ramadan, Muhammadiyah memberikan panduan bagi umat Islam agar dapat menjalani ibadah dengan khusyuk.

Persiapan fisik meliputi menjaga pola makan sehat, mengurangi konsumsi makanan berminyak, meningkatkan asupan buah dan sayuran, serta memastikan tubuh tetap terhidrasi. 

Rutin berolahraga ringan dan menyesuaikan pola tidur dengan jadwal sahur juga dianjurkan agar tubuh tidak kaget dengan perubahan rutinitas.

Persiapan spiritual mencakup memperbanyak membaca Al-Qur'an, berdzikir, memanjatkan doa, serta memperbaiki hubungan sosial dengan saling memaafkan. 

Umat juga diimbau menjauhi perbuatan maksiat dan meningkatkan amal kebaikan sebagai bekal selama Ramadan.

Perbedaan Metode dan Sidang Isbat

Berbeda dengan Muhammadiyah, pemerintah Indonesia menggunakan metode rukyat dalam menentukan awal Ramadan melalui sidang isbat. 

Proses ini melibatkan pengamatan langsung terhadap hilal oleh ahli dan ulama. Sidang isbat untuk Ramadan 2025 dijadwalkan sehari sebelum 1 Maret, dengan hasil yang kemungkinan sama mengingat posisi hilal diperkirakan memenuhi kriteria astronomi modern.

Muhammadiyah mengajak seluruh umat Islam untuk tetap menghormati perbedaan metode penetapan awal Ramadan. 

Ketua Umum PP Muhammadiyah menegaskan bahwa bulan suci ini adalah momentum mempererat ukhuwah Islamiyah dan meningkatkan kualitas ibadah. 

Perbedaan penetapan tidak boleh menjadi penghalang bagi persatuan umat.

Dengan persiapan fisik dan spiritual yang matang, umat Islam diharapkan dapat menjalani ibadah puasa dengan penuh kekhusyukan dan meraih keberkahan maksimal dari bulan Ramadan. []

📝 RD

Post a Comment for "Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa Ramadan 2025 Jatuh pada 1 Maret"